Fair or not Fair ??
Sebuah pertanyaan yang ada dalam setiap pikiran.
Dan
selalu akan dua jawaban, ada yang bilang hidup ini sudah sangat adil
dan sesuai dengan yang diharapkan tapi pasti juga tidak sedikit yang
akan bilang betapa hidup ini tidak adil, tidak seperti yang diharapkan
bahkan tidak jarang kita temui orang yang berpikir bahwa memang sudah
menjadi nasib atau takdir hidupnya sehingga dengan usaha seperti apa
pun mereka tidak mungkin lagi merubahnya.
Semoga kita tidak termasuk dalam golongan orang yang berpikiran seperti itu !!
Bagi
sobat yang sekarang merasa bahwa hidup ini sudah adil
PASTI tidak akan
mempertanyakan kenapa hal ini terjadi kepada diri sobat.
Coba kita liat dari sisi sebaliknya
PASTI sobat berkali kali bertanya kenapa hal ini terjadi pada sobat,
Apa
salah ku? kenapa harus aku? atau 1001 macam pertanyaan lainnya untuk
mendukung asumsi bahwa sebenarnya sobat tidak pantas mendapatkan
ketidak adilan ini dalam hidup sobat.
Saat kita sedang
merasa hidup ini tidak fair maka secepat kilat kita akan berubah
pikiran juga secepat kilat pula kita akan sibuk mencari factor X atau
mencari kambing hitam untuk dijadikan tumpuan penyebabnya daripada
melakukan koreksi pada diri sendiri.
Jangan malu atau ragu-
ragu untuk mengakui, bahwa kita ini memang masih bodoh dan yang kita
perlukan sekarang tentu saja belajar agar menjadi lebih baik.
Sedikit logika untuk sobat,
Jawab pertanyaan ini dengan logika sobat bukan perasaan sobat
Apakah sampai saat ini sobat sudah melakukan usaha yang terbaik dalam hidup ??
Jika
jawabannya belum, maka logis sekali bukan jika sobat tidak puas dengan
kehidupan saat ini dan akhirnya menyalahkan dunia ini tidak adil pada
sobat atau Tuhan tidak pernah sayang pada sobat, karena seberapa pun
kuatnya berdoa kepada-Nya tetapi tidak sobat wujudkan dalam tindakan,
maka Tuhan pun akan mengacuhkan doa sobat.!!
Baca berulang- ulang !!
Salah
siapa sekarang jika kehidupan sobat masih belum seperti yang diharapkan
atau seperti yang sobat minta lewat doa setiap hari.
100% itu salah sendiri !!
Tidak ada pihak lain yang bisa di salahkan.
Sekarang
jika sobat sudah melakukan semua yang terbaik tetapi tetap saja hidup
ini tidak adil, maka kita harus melakukan koreksi diri lagi pada apa
yang sudah kita lakukan selama ini.Ka rena logikanya akan seperti ini jika sobat terlibat dalam suatu pertandingan atau perlombaan, kita ambil contoh lomba lari.
Sobat
sudah berlatih keras setiap hari untuk mengikuti lomba tersebut dan
pada akhirnya sobat tetap saja tidak menjadi juara kemudian menyerah
dan tidak mau berlatih lagi, tidak mau mengikuti lomba lari yang lain
lagi. Mulai menyalahkan Tuhan yang tidak pernah membantu saat sobat membutuhkan-Nya, Sungguh konyol pemikiran seperti itu. Tentu saja ini salah sobat !!
Kenapa
bukan sobat yang menyentuh garis finish untuk pertama kalinya sehingga
otomatis akan menjadi juaranya atau kenapa sobat tidak berlatih lebih
keras lagi sehingga tidak ada lagi orang yang bisa berlari lebih cepat
dari sobat. Kenapa tidak mencoba pada lomba lari selanjutnya setelah sobat memperbaiki kemampuan tentunya. Tetapi sobat justru sibuk mencari kambing hitam untuk semua kegagalan yang sobat buat sendiri.
Keberhasilan
seseorang tidak mudah didapat, tidak cukup jika sobat menyerah setelah
gagal sekali atau dua kali bahkan gagal untuk beribu ribu kali.
Keberhasilan dicapai dengan kerja keras yang tanpa henti, perbaikan pada diri sendiri secara terus menerus.
Ingat
Tuhan hanya akan membantu orang yang tidak pernah menyerah pada
keadaan, pada mereka yang terus berusaha untuk menjadi lebih baik.
Sungguh tidak adil juga jika Tuhan membantu semua orang baik itu yang berusaha mau pun yang malas, logis kan??
Artinya memang betul Tuhan itu selalu adil pada kita semua, Ia selalu memberikan apa yang layak kita terima dalam hidup ini.
Jika sobat ingin mendapatkan yang terbaik dalam hidup ini maka lakukan yang terbaik juga dari diri sobat mulai saat ini..
¨Jangan
pedulikan sudah berapa banyak yang sobat tanam hari ini karena seberapa
banyak yang sobat tanam hari ini seberapa banyak itu pula yang akan
dituai esok hari "